by 
Ansor Ampelgading – Ujunggede. Senin (22/10/18) ribuan orang memadati lapangan ujunggede-losari kecamatan ampelgading guna menghadiri ansor bersholawat. Pelaksanaan ansor bersholawat dilaksanakan sekaligus memperingati hari santri nasional. Pimpinan cabang gerakan pemuda ansor kabupaten pemalang selaku penyelenggara mengundang Maulana Habib Lutfhi bin Ali bin Yahya, H. Yaqut Cholil Qoumas (Ketua Umum PP Ansor), KH. M. Faris El Haq Fuad Hasyim dari Cirebon dengan d iringi group rebana Babul Musthofa (BBM) dari Pekalongan.
Baca Juga : Keutamaan Amaliah Rutin Warga Nahdiyin
Indonesia Raya berkumandang dilapangan ujunggede-losari, Mars Ansor, Mars Subbanul Wathon mengawali acara pada malam hari ini. Ini membuktikan bahwa ansor cinta Indonesia, Indonesia harga mati maka jika ada yang merorong NKRI, ansor banser berada di depan sebagai benteng membela Indonesia. Mahfudin, S. Ag selaku ketua pimpinan cabang gerakan pemuda ansor menyampaikan terimakasih atas jerih payah semua sahabat ansor banser se kabupaten pemalang.
Maidhoh khasanah pertama diisi oleh KH. M. Faris El Haq Fuad Hasyim Gus Faris) dari Cirebon. Gus Faris bercerita bahwa pelaksanaan Kirab Satu Negeri yang berangkat dati titik terluar pulau jawa dibawah komando Gus Faris yakni pulau rote. Bahwa pelaksanaan Kirab Satu Negeri mengalami penghadangan dari masyarakat sekitar yang telah terprovokasi, bahwasannya ansor banser membawa agama baru, Islam Nusantara. Padahal Islam Nusantara bukan agama baru, bukan mazhab, Islam Nusantara hanya tipologi.
Mengutip pernyataan KH. Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU. Islam Nusantara adalah Islam yang menggabungkan Islam dengan budaya, Islam yang bersatu dengan nasionalis, dan Islam yang bersatu dengan kebangsaan. Islam Nusantara bukanlah Islam yang anti-Arab dan Islam yang benci Arab. “Islam yang santun, berbudaya, ramah, toleran, berakhlak, dan berperadaban inilah Islam Nusantara. Maidhoh terakhir di isi Habib Luthi bin Ali bin Hasyim bin Yahya (Alfand).
0 Post a Comment: