Rabu, 28 November 2018

Sejarah yang dijadikan cerita, Pejuang Banser Jatirejo Ampelgading


Malam senin kala itu Ahad 25/11/18 sepulang dari silaturohim di desa Losari, lantas pamit bergegas menuju acara rutin Rijalul Ansor Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Jatirejo. Dirumah sahabat Abdul Rozak yang juga seorang anggota banser. Rutinan yang dihadiri lebih dari 30 orang sahabat ansor banser Jatirejo, ketika acara selesai lantas saya disuruh mampir kerumah sahabat Amir Mahmud.

Baca Juga : Rekonsolidasi Nilai-Nilai Aswaja Sebagai Ghiroh Ber-IPNU-IPPNU Dalam Rapimcab

Senior saya sekaligus mantan ketua Ansor periode sebelumnya, banyak obrolan kita yang diutarakan. Singkat cerita sahabat Amir Mahmud atau biasa disebut bapak Lebe ini memberi kabar tentang sakitnya bapak H. Aspari yang juga masih ada hubungan keluarga. Pagi harinya tiba-tiba (seolah sudah connect atau sinkron) whatsapp saya berbunyi dan ada pesan dari sahabat Rokhmat yang juga Aktifis NU "Aku dirumah bisa minta tolong gak? diantarkan, soalnya aku belum tau rumah jenengan ndan aku dirumah istri". 

Bergegas saya menuju rumahnya untuk mengantarkan pesanan. Dan ternyata setelah bertemu sahabat Rokhmat ini menantu dari bapak H. Aspari yang semalam dikabarkan sakit, bapak H. Aspari selain merupakan seorang Banser senior. Sahabat Rokhmat bercerita bahwa bapak H. Aspari dulu diantara salah satu perintis, pelopor Banser di Jatirejo. Sekitar tahun 1960 dan mungkin saat itu juga banyak sahabat seperjuangannya. 

Kepulangan sahabat Rokhmat ini juga karena Bapak mertuanya (H.Aspari) sedang sakit, dan langsung saya diajak masuk menjenguk beliau singkatnya lagi, saya kabari sahabat-sahabat Banser dari mulai Ranting Ansor Jatirejo, Satkoryon kecamatan Ampelgading hingga banser dan denwatser kabupaten Pemalang serta banser dari beberapa kota seluruh Indonesia. Tentang kabar beliau dan saya mintai doa serta fatihah dikhususkan untuk beliau yang sedang sakit, banyak respons dari sahabat-sahabat dengan kirim doa serta fatihah. 

Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB sebelumnya mang Usep yang mengantarkan sahabat Rokhmat dari Cikarang Bekasi sudah pulang duluan. Lantas saya pamit pulang tanpa disangka beliau yang masih sakit bisa diajak berbicara bahkan ingat tentang Ansor Banser dan beliau pun menjawab salam dari saya yang mau pulang kerumah. Setibanya Dirumah saya ketiduran, bangun-bangun dengar kabar beliau menghembuskan nafas terakhirnya dengan halus dan tenang, Subhanallah...

Bibarokatilfatihah dari sahabat-sahabat juga memang sudah Ketentuan yang Maha Kuasa, tanpa berfikir panjang Ketua Ansor Pimpinan Ranting Jatirejo sahabat M Khafif Tabarok mengintruksikan anggotanya untuk bertakziyah yang juga merupakan program khidmah Ansor setiap ada warga jatirejo yang meninggal, dimalam harinya takziyah bersama, sebelumnya saya sendiri belum tau betul tentang almarhum

Namun semua sudah skenario yang kuasa, menjelang meninggalnya saya bertemu dan berbicara bahkan banyak sahabat ansor banser mendoakannya serta menginspirasi bahwa "Segala yang kita kerjakan sebagai penerus perjuangan Kyai NU, Ansor dan Banser, tentunya besok akan menjadi sejarah yang dijadikan cerita oleh ansor banser masa depan. 

Terus kita dinamai pelopor dan perintis didaerah masing-masing dengan foto kita yang gagah-gagah saat ini, disaat itu mungkin kita telah keriput, seperti mbah-mbah (kakek-kakek) kita saat ini dan mungkin juga telah tiada. Untuk semua pejuang yang telah gugur mendahului kita, untuk para sesepuh (orangtua) yang melahirkan kita, untuk kita yang sedang berjuang di bawah naungan NU, dan untuk semua generasi kita yang akan datang, Lahul Fatihah... (Edi Erwanto)

SHARE THIS

Admin :

Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor adalah badan otonom dibawah Nadhatul Ulama (NU). Email : ansorampelgading@gmail.com

3 komentar: