Minggu, 05 Mei 2019

Refleksi Rijalul Ansor Anak Cabang Ampelgading di Ranting Kebagusan


Rijalul Ansor yang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang Ampelgading bertempat di Masjid Al-Ikhsan Desa Kebagusan yang diikuti seluruh Pimpinan Ranting se Kec. Ampelgading. Pembacaan Maulid Berzanji menjadi awal acara Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang Ampelgading. Ada beberapa hal yang disampaikan Sahabat Ketua Ranting Desa Kebagusan dalam mengawali sambutannya, pertama menyampaikan ucapan selamat kepada Ranting Ujunggede dan Kebagusan Pulo yang baru saja dilantik, yang diharapkan dapat menghidupkan Ansor, dengan menegaskan kalimat “Jangan mencari hidup di Gerakan Pemuda Ansor”.

Hal kedua adalah program unggulan yang sedang dijalankan oleh Pimpinan Ranting Desa Kebagusan dimana membuat program “Bank Sampah”. Bank Sampah yang dimaksud adalah mengumpulkan barang-barang bekas, berupa kertas, kardus, plastik, bekas gelas plastik minuman. Tujuan dari bank sampah ini adalah, untuk meningkatkan kas ranting. Yang selalu menjadi kendala dalam kegiatan akan kurangnya dana. Dalam sambutannya Sahabat Khafidun Naim, S.H.I menyampaikan bahwa bank sampah dalam perjalanannya telah mengumpulkan beberapa jenis sampah. Omset penjualan sampah kertas atau kardus sebesar Rp. 1.170.000, sedang sampah plastik sebesar Rp. 177.000 total pemasukan penjualan sampah kertas dan sampah plastik Rp. 1.347.000.


Cukup lumayah dalam mencari sumber dana untuk kegiatan Gerakan Pemuda Ansor, program bank sampah jika diamati dengan maksud untuk mencari kas. Kedepan harus dipikirkan dengan baik soal manajemen bank sampah. Harus ada koordinator dan pemberian upah bagi para anggota yang terlibat. Bank sampah menjadi inovasi yang sangat baik bagi sahabat-sahabat Ansor di masing-masing ranting. Oleh karena itu sahabat Naim selaku ketua ranting mengajak dan merangkul sahabat-sahabat jika ingin berkonsultasi dalam mengelola bank sampah. Sebuah pemberdayaan ekonomi yang sangat baik jika dikelola dengan baik, tidak hanya untuk meningkatkan kas ranting tapi juga menjadi lahan pekerjaan bagi anggotanya.

Sementara sahabat Fuad Zaenudin selaku ketua anak cabang Gerakan Pemuda Ansor Ampelgading dalam sambutannya menyampaikan. Dalam satu bulan terakhir telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya. Mengikuti sosialisasi peraturan dasar, peraturan organisasi, peraturan rumah tangga hasil Rakercab dan Rakerwil di Gedung MWC NU Comal. Hal kedua adalah menyelenggarakan rapat anggota Pimpinan Ranting Karangtalok dan pelantikan Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Ranting Kebagusan Pulo, ranting kebagusan pulo ini menjadi ranting terbaru paling baru di Kecamatan Ampelgading. Sementara agenda kedepan adalah Pelatihan Kepimpinan Dasar pada bulan Maret tahun 2017.

Dalam sambutannya juga sahabat Fuad menyampaikan Gerakan Pemuda Ansor mempunyai makna penolong, ansor adalah penolong. Jika dimaknai penolong maka Ansor harus kuat, kuat secara akidah, kuat secara ekonomi, kuat secara gerakan, dan kuat disegala bidang. Peranan secara gerakan adalah dirasa perlu dan penting karna menamakan diri sebagai gerakan pemuda. Ansor dalam hal ini yang menjadi ruh dalam gerakan-gerakan di Nahdlatul Ulama, yang berbeda dengan organisasi pemuda dan bentukkan Pemerintah. Pendiri Gerakan Pemuda Ansor sendiri salah satunya adalah KH. Wahab Hasbullah, maka sanad kita bagi yang belum baiat tariqoh adalah gerakan pemuda ansor. Dan karna ini gerakan pemuda Ansor mempunyai sanad yang luar biasa maka yang berhikmah di Ansor bisa mendatangkan barokah, mendatangakan mafsadah bisa juga doror tergantung pada konsosinya masing-masing.

Masih dalam sambutannya sahabat Fuad kembali mengulas sambutan pada acara Rijalul Ansor di Masjid Baitussaam Banglarangan dimana sahabat-sahabat diajak belajar dari Ilmu Nahwu :

1.    Jazm (Tanda atau Ciri dari I’rab Jazm)
Sukun mempunyai makna “diam”. Dalam konteks filosofi sukun berarti kta tidak bisa bergerak (diam). Jika kita hanya diam atau sukun dalam penggambaran ilmu nahwu melihat amaliyah kita di bi’dah-bi’dahkan maka yang tumbuh adalah kerusakan (mafsadah).

2.    Jem Tandanya Kasroh Pecah
Jika internal ansor dan banser pecah, mati tidak hiduppun tidak jika dalam mempertahankan diri akan susah, maka yang tumbuh adalah dhoror. Jika kita terlebih ansor terpecah belah itu adalah tanda diperdaya oleh orang lain (terseret-seret).

3.    Fathah
Nasib ditentukan oleh orang lain, selalu terbuka kepada semuanya. Maka dimulai kembali penataan organisasi dengan sisem tertutup dan tertimpin bukan ditentukan oleh orang lain.  Ansor harus ditentukan oleh ansor sendiri, bukan ditentukan orang lain. Kemandirian sangat penting, mandiri dalam ekonomi, mandiri dalam gerakan, mandiri dalam mengambil keputusan.

4.    Rofah (Dhomah) Bersatu
Dhammah dalam kehidupan digambarkan seperti kepalan tangan sampai lengan. Kepalan tangan menggambarkan “bergabung atau bersatu”. Bersatu tidak ada yang bisa mengganggu NU, maka ketika kita kumpul dengan dhomah maka bermartabat. Bersatunya sesuai dengan peraturan dasar, peraturan rumah tangga, dan peraturan organisasi yang baru.

Sekali sahabat-sahabat berorganisasi, jika ada permasalahan yang muncul mohon diatasi, dibicarakan yang baik, antara pengurus dan anggota dengan baik. Kedepankan tradisi tabayun dalam menangani kesalahpahaman.

Demikian pelaksanaan Rijalul Ansor di ranting Kebagusan, semoga menjadi bahan acuan gerakan pemuda ansor kedepan.


Sumber : Rutinan Rijalul Ansor Gerakan Pemuda Ansor Anak Cabang Ampelgading Tanggal 21 Januari 2017

SHARE THIS

Admin :

Gerakan Pemuda (GP) Ansor adalah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor adalah badan otonom dibawah Nadhatul Ulama (NU). Email : ansorampelgading@gmail.com

1 komentar: